Posted by : Baso Muh Alwi Selasa, 07 Juni 2016


A.     PENGERTIAN SISTEM PAKAR
Secara umum, sistem pakar  adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar). Ciri – ciri sistem pakar:
1.      Memiliki informasi yang handal.
2.      Mudah dimodifikasi.
3.      Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
4.      Memiliki kemampuan untuk belajar  beradaptasi.

B.     MANFAAT DAN KETERBATASAN SISTEM PAKAR
1.      Manfaat Sistem Pakar
a.       Dapat meningkatkan output dan produktivitas, karena Sistem Pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.
b.      Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.
c.       Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.
d.      Mampu menangkap kepakaran yang sangat terbatas.
e.       Memudahkan akses ke pengetahuan.
f.       Handal
g.       Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain.
h.      Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.
i.        Mampu menyediakan pelatihan.
j.        Meningkatkan kemampuan problem solving, karena mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.
k.      Meniadakan kebutuhan perangkat yang mahal.
l.        Fleksibel.





2.      Keterbatasan Sistem Pakar
a.       Pengetahuan yang hendak diambil tidak selalu tersedia.
b.      Kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia.
c.       Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.
d.      Sangat sulit bagi seorang pakar untuk mengabstraksi atau menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah
e.       Pengguna Sistem Pakar mempunyai batas kognitif alami, sehingga mungkin tidak bisa memanfaatkan sistem secara maksimal.
f.       Sistem Pakar bekerja baik untuk suatu bidang yang sempit.
g.       Banyak pakar yang tidak mempunyai jalan untuk mencek apakah kesimpulan mereka benar dan masuk akal.
h.      Istilah dan jargon yang dipakai oleh pakar dalam mengekspresikan fakta seringkali terbatas dan tidak mudah dimengerti oleh orang lain.
i.        Pengembangan Sistem Pakar seringkali membutuhkan perekayasa pengetahuan (knowledge engineer) yang langka dan mahal.
j.        Kurangnya rasa percaya pengguna menghalangi pemakaian Sistem Pakar. k. Transfer pengetahuan dapat bersifat subyektif dan bias.

C.     MODUL PENYUSUN SISTEM PAKAR
1.      Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge  Acquisition Mode)
Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar.  Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan  digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar  dengan pakarnya.
2.      Modul Konsultasi (Consultation Mode)
Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar  berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
3.      Modul Penjelasan (Explanation Mode)
Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).
D.     STRUKRUR SISTEM PAKAR
1.      Basis Pengetahuan (Knowledge  Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar.
2.      Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar.  Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia.
3.      Basis Data (Data Base)
Basis data  digunakan untuk menyimpan data  hasil observasi dan data  lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4.      Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer.

E.      TEKNIK REPRESENTASI PENGETAHUAN
1.      Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk  fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
2.      Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk  hirarki atau  jaringan frame.
3.      Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data  yang terdiri dari data  dan metoda (proses).
4.      Case-Base Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk  kesimpulan kasus (cases).

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Desain Grafis - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -